Pernah nggak sih kamu, para fresh graduate yang lagi semangat nyari kerja, freelancer yang kepikiran pengen punya penghasilan tetap, atau bahkan pemilik UMKM yang pusing nyari karyawan yang cocok, ngerasa kok nyari atau nemuin kerja/karyawan itu susahnya minta ampun? Udah kirim CV ke mana-mana, scroll lowongan sampai jempol keriting, tapi kok ya belum nemu yang pas? Atau sebagai owner UMKM, udah posting lowongan di sana-sini, tapi yang daftar kok rasanya kurang sreg?
Keresahan kayak gini tuh relatable banget, kan? Ibaratnya kayak lagi nyari jodoh, udah swipe kanan kiri puluhan kali, tapi yang match dan cocok di hati itu langka banget. Nah, di tengah pusaran pencarian yang kadang bikin stres ini, ada satu nama yang pasti sering kamu dengar: JobStreet. Tapi, sebenarnya apa itu JobStreet? Apa cuma sekadar papan pengumuman lowongan kerja online? Eits, nggak sesederhana itu, guys. JobStreet itu lebih dari sekadar “papan pengumuman”, dia itu semacam mak comblang digital yang mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan impian, dan sebaliknya.
JobStreet ini udah jadi salah satu platform pencarian kerja terbesar dan terkemuka di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Bayangin aja, dia itu kayak pasar kerja raksasa yang buka 24 jam non-stop, di mana ribuan perusahaan posting lowongan tiap hari, dan jutaan pencari kerja upload CV mereka. Jadi, buat kamu yang masih bingung dengan JobStreet ini, dia adalah ekosistem lengkap yang nggak cuma ngasih info lowongan, tapi juga tools buat mengembangkan diri, dan buat perusahaan, dia bantu banget nemuin talenta terbaik. Keren, kan?
Sumber : Dealls
Sudah Paham Apa Itu JobStreet? Hindari Kesalahan Umum Ini!
Meskipun JobStreet adalah platform yang user-friendly dan udah dikenal banyak orang, tetep aja ada lho yang “kesasar” atau nggak maksimal pakai fiturnya. Ini nih beberapa kesalahan umum yang sering bikin proses cari kerja atau rekrutmen jadi kurang optimal:
1. Profil dan CV Gak Lengkap (Kayak Kencan Buta Tanpa Foto!) Ini kesalahan fatal yang sering banget terjadi pada pencari kerja. Profil JobStreet cuma diisi seadanya, CV cuma template yang isinya begitu-begitu aja, pengalaman kerja ditulis singkat banget, bahkan foto profilnya cuma logo anonim. Gimana HRD mau tertarik? Ibarat mau kencan buta tapi kamu nggak pasang foto dan deskripsi diri cuma “manusia biasa”. Kan nggak menarik! Padahal, profil lengkap di JobStreet itu penting banget karena banyak perusahaan yang pakai fitur database kandidat.
2. Asal Apply (Kayak Nembak Sembarang Orang) Pernah nggak sih kamu ngalamin ini? Liat lowongan, judulnya keren, langsung klik apply tanpa baca detail kualifikasinya. Nanti ditolak, baru deh nyesel. Ini namanya asal apply, kayak nembak sembarang orang tanpa tahu dia suka apa, butuh apa. Alhasil, CV kamu cuma numpuk di keranjang sampah digital HRD. Sayang banget kan waktu dan tenaga yang udah kamu keluarin?
3. Jarang Update (Kayak HP Jadul Gak Pernah di Upgrade) Lowongan kerja itu kan dinamis, ada yang baru muncul, ada yang udah tutup. Begitu juga skill yang dibutuhkan. Tapi banyak pencari kerja yang udah upload CV sekali, terus dibiarin aja sampai berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun tanpa di-update. Skill baru nggak dicantumin, pengalaman terbaru nggak ditambahin. Gimana mau bersaing kalau “HP”-mu udah jadul dan nggak pernah di-upgrade?
4. Perusahaan: Cuma Posting Lowongan, Gak Manfaatin Fitur Lain Buat pemilik UMKM atau tim HRD, kesalahan umum adalah cuma manfaatin JobStreet buat posting lowongan doang. Padahal, apa itu JobStreet kalau cuma dipakai sebatas posting? JobStreet adalah platform yang punya segudang fitur canggih buat membantu proses rekrutmen. Banyak yang belum memaksimalkan fitur ini, padahal inti dari apa itu JobStreet adalah menyediakan ekosistem lengkap, bukan hanya tempat posting. Ada tools penyaringan, dashboard pelacak lamaran, bahkan akses ke database kandidat yang bisa kamu cari sesuai kriteria. Kalau cuma posting doang, sama aja kayak punya mobil sport tapi cuma dipakai buat ke warung. Sayang banget potensinya!
Jurus Jitu Maksimalkan JobStreet: Setelah Paham Apa Itu JobStreet, Saatnya Raih Suksesmu!
Jangan khawatir! Kesalahan di atas bisa kita perbaiki kok. Ini dia jurus-jitu biar kamu, entah sebagai pencari kerja atau perusahaan, bisa maksimalin JobStreet:
Untuk Pencari Kerja (Biar Cepat Dapet Jodoh Kerja):
1. Bikin Profil JobStreetmu Super Lengkap dan Menarik! Anggap ini profil dating apps-mu tapi versi profesional. Isi semua kolom dengan detail: pengalaman kerja, pendidikan, skill (terutama skill digital yang lagi hype!), pencapaian, dan kalau bisa, upload portofolio yang relevan. Gunakan kata kunci yang sesuai dengan industri dan posisi incaranmu. Waktu itu, saya juga sempat mikir begini: “Ah, paling dibaca sekilas doang.” Tapi ternyata, banyak HRD yang mencari kandidat lewat database JobStreet, lho!
2. Kustomisasi CV dan Surat Lamaran (Jangan Copas Doang!) Setiap perusahaan dan posisi itu unik. Baca baik-baik deskripsi lowongan, lalu sesuaikan CV dan surat lamaranmu. Tonjolkan skill dan pengalaman yang paling relevan dengan posisi itu. Tunjukkan kalau kamu research dan beneran tertarik, bukan cuma asal apply.
3. Manfaatkan Fitur Pencarian Cerdas dan Notifikasi JobStreet punya fitur filter pencarian yang lengkap (lokasi, gaji, industri, tipe pekerjaan). Manfaatkan itu! Aktifkan notifikasi lowongan biar kamu nggak ketinggalan info terbaru yang sesuai kriteria. Rajin-rajin login dan update profil juga penting.
Untuk Perusahaan (Biar Cepat Dapet Talenta Golden):
1. Buat Deskripsi Lowongan yang Jelas dan Menarik Jangan cuma tulis “Dibutuhkan Staf Marketing”. Jelaskan dengan detail tugasnya apa, kualifikasi yang dicari, budaya kerja perusahaan, sampai benefit yang ditawarkan. Deskripsi yang jelas akan menarik kandidat yang tepat dan mengurangi jumlah lamaran yang tidak relevan.
2. Manfaatkan Tool Penyaringan Kandidat JobStreet punya tool yang bisa bantu kamu menyaring lamaran berdasarkan kriteria tertentu (pendidikan, pengalaman, skill). Gunakan ini untuk mempercepat proses screening dan fokus pada kandidat terbaik.
3. Aktif Mencari di Database Kandidat Jangan cuma nunggu lamaran masuk. JobStreet adalah platform dengan database kandidat yang luar biasa banyak. Manfaatkan fitur pencarian kandidat untuk proaktif menemukan talenta yang mungkin tidak apply ke lowonganmu tapi cocok dengan kriteria yang kamu cari.
Kisah Maya: Dari Bingung Cari Kerja Sampai Jadi Manajer di Startup Impian
Saya punya teman namanya Maya. Dia ini lulusan baru yang awalnya bingung banget mau kerja di mana. CV udah disebar ke mana-mana, tapi hasilnya nihil. Dia sempat pesimis, “JobStreet ini sebenarnya bantu nggak sih? Kayaknya aku udah kirim ratusan lamaran tapi nggak ada panggilan.”
Setelah saya ajak ngobrol dan bongkar profil JobStreet-nya, ternyata banyak banget yang masih kosong dan CV-nya generik. Saya bilang ke dia, “Coba deh, upgrade profilmu, cantumin semua skill yang kamu punya, terus fokus apply ke posisi yang bener-bener kamu minati.” Maya nurut. Dia belajar copywriting buat bikin deskripsi diri yang menarik, update portofolio proyek kuliahnya, dan aktifin notifikasi job alert.
Nggak cuma itu, dia juga mulai networking dan ikut webinar yang sering di-highlight di JobStreet. Perlahan, insight dan skill-nya bertambah. Beberapa bulan kemudian, Maya dapat panggilan wawancara dari sebuah startup teknologi impiannya. Prosesnya lancar, dan tebak? Dia diterima! Sekarang dia sudah jadi manajer di startup itu. Kisah Maya ini bukti kalau JobStreet adalah platform yang powerful, asalkan kita tahu cara memanfaatkannya dengan benar.
Setelah membaca panduan ini, semoga kamu tidak lagi bertanya-tanya apa itu JobStreet, melainkan langsung beraksi memanfaatkannya!” Dia bukan sekadar situs, tapi sebuah ekosistem yang bisa banget jadi jembatan kesuksesanmu. Jangan biarkan skill dan potensi kamu tersembunyi, atau talent terbaik lolos begitu saja.
Jadi, baik kamu seorang pencari kerja yang lagi berburu peluang, atau pemilik perusahaan yang lagi nyari talent terbaik, JobStreet adalah salah satu alat tempur yang wajib kamu kuasai. Dia bukan sekadar situs, tapi sebuah ekosistem yang bisa banget jadi jembatan kesuksesanmu. Setelah membaca panduan ini, semoga kamu tidak lagi bertanya-tanya apa itu JobStreet, melainkan langsung beraksi memanfaatkannya! Jangan biarkan skill dan potensi kamu tersembunyi, atau talent terbaik lolos begitu saja.
Jadi, kamu sendiri… lebih sering jatuh di bagian mana? Malas update profil, asal apply, atau cuma posting lowongan tanpa manfaatin fitur lain? Kalau kamu mau mulai dari hal kecil, apa langkah pertamamu hari ini untuk memaksimalkan penggunaan JobStreet? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar!
Baca juga : Peluang Emas Lowongan Kerja BUMN S1: Bongkar Tuntas Strategi Lolos Rekrutmen 2025!