UMKM & Bisnis Lokal

Tergiur Bisnis MLM? Kenali Dulu Potensi Cuan dan Jebakannya!

67
×

Tergiur Bisnis MLM? Kenali Dulu Potensi Cuan dan Jebakannya!

Sebarkan artikel ini
Bisnis MLM

“Dapat duit cepat, bisa liburan ke luar negeri gratis, cuma modal HP doang!” Pernah nggak kamu ngalamin ini? Tiba-tiba di chat sama teman lama yang udah lama banget nggak ketemu, diajak ketemuan di kafe fancy, terus diceritain bisnis yang katanya “bisa bikin kaya mendadak”. Mata langsung berbinar-binar, mikir, “Wah, ini nih kesempatan emas buat pemilik UMKM kayak aku yang lagi nyari passive income! Atau freelancer yang pengen nggak cuma ngandelin proyek per proyek!”

Pasti sering banget deh kamu dengar atau ditawarin bisnis MLM alias Multi-Level Marketing. Kadang nama kerennya “penjualan langsung” atau “bisnis jaringan”. Ada yang ceritanya sukses luar biasa, bisa beli mobil mewah, rumah gedong. Tapi nggak sedikit juga yang malah buntung, modal habis, teman pada ngejauhin, dan cuma jadi member yang kebingungan nyari downline. Nah, kenapa sih ada dua kutub yang beda banget ini? Jangan-jangan, ada sesuatu yang harus kita pahami lebih dalam.

Bisnis MLM

 

Bisnis MLM Itu Sebenarnya Apa Sih? (Bukan Cuma Jual-Jual Produk, Kok!)

Dulu, waktu saya masih lugu-lugunya, bisnis MLM itu cuma saya bayangkan sebagai orang-orang yang bawa tas berisi produk kecantikan atau suplemen, terus nawarin dari pintu ke pintu. Atau, yang paling sering, tiba-tiba diajak meeting di hotel sambil nonton presentasi yang isinya testimoni kesuksesan orang lain. Waktu itu, saya juga sempat mikir begini: “Ah, paling cuma tipu-tipu doang.”

Tapi masalahnya nggak sesederhana itu. Bisnis MLM itu sebenarnya adalah model distribusi produk atau jasa yang unik. Jadi, perusahaan nggak jualan lewat toko biasa, tapi pakai jaringan independent distributor (alias kita-kita ini). Kamu dapat duit dari dua sumber utama:

  1. Jualan Langsung Produk: Kamu beli produk dari perusahaan (biasanya dengan harga diskon), terus kamu jual lagi ke konsumen akhir dengan harga retail. Nah, selisih harganya itu jadi keuntungan kamu.
  2. Bonus dari Jaringan (Downline): Ini nih yang bikin “Multi-Level”-nya. Kamu bisa ngajak orang lain buat gabung jadi distributor di bawahmu (biasa disebut downline). Kalau downline-mu jualan, kamu dapat komisi atau bonus dari penjualan mereka. Begitu seterusnya sampai beberapa level di bawahmu. Mirip kayak piramida terbalik kalau dari sisi jaringan, tapi sebenarnya ini model distribusi, bukan bentuk piramida penipuan.

Intinya, kamu nggak cuma jadi sales, tapi juga jadi “manager tim sales” versi mini. Makanya, kalau di bisnis MLM kamu sering dengar istilah upline (yang ngajak kamu) dan downline (yang kamu ajak).

 

Hati-hati, Jangan Sampai Kena Jebakan Betmen Bisnis MLM!

Banyak banget lho yang terjebak dalam bisnis MLM yang salah, bukan karena modelnya jelek, tapi karena nggak tahu bedain mana yang beneran bisnis dan mana yang cuma kedok penipuan.

  • Tergiur Janji Instan: “Join sekarang, bulan depan udah bisa beli mobil!” Ini paling sering. Nggak ada bisnis di dunia ini yang bisa bikin kamu kaya mendadak tanpa usaha. Kalau ada yang janjiin begitu, red flag tingkat dewa!
  • Fokus Cuma Rekrut Orang: Ini ciri paling kentara dari skema piramida (yang ilegal!). Mereka nggak peduli produknya laku apa nggak, yang penting banyak orang gabung dan bayar uang pendaftaran. Kamu disuruh bayar mahal buat starter kit yang isinya nggak jelas atau produknya nggak laku.
  • Produk Nggak Jelas/Nggak Punya Nilai: Produknya cuma jadi kedok. Kualitasnya jelek, harganya kemahalan, atau malah nggak ada produk fisiknya sama sekali. Cuma jual “peluang” doang.
  • Tekanan Buat Stok Barang Banyak: Dipaksa beli stok produk dalam jumlah besar biar “naik level” atau dapat bonus gede, padahal belum tentu laku. Akhirnya, produk numpuk di rumah.
  • Sistem Komisi Nggak Transparan: Bonusnya muter-muter, rumit, dan nggak jelas cara ngitungnya. Tiba-tiba udah kepotong banyak aja.

Percayalah, bisnis MLM yang bagus itu transparan, produknya nyata dan berkualitas, dan fokusnya ke penjualan produk, bukan cuma ngumpulin uang pendaftaran.

 

Ini Dia 8 Rahasia Biar Kamu Cuan di Bisnis MLM (dan Nggak Ketipu!)

Oke, siapin catatanmu! Ini dia rahasia-rahasia yang wajib kamu tahu kalau mau terjun ke bisnis MLM biar cuan dan nggak kena jebakan:

  1. Pilih Perusahaan yang Legal dan Terdaftar (Ini Wajib Banget!) Di Indonesia, cek dulu apakah perusahaan MLM-nya terdaftar di APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia). Ini kayak stamp of approval dari pemerintah dan asosiasi. Kalau nggak ada di APLI, auto skip!
  2. Produknya Jelas dan Berkualitas (Jangan Cuma Jual Angin!) Pastikan ada produk nyata yang dijual. Produknya harus punya manfaat, berkualitas, dan harganya masuk akal. Jangan sampai cuma jadi pajangan atau alat buat narik orang lain. Kalau produknya bagus, kamu sendiri juga pede jualannya.
  3. Fokusnya Jualan Produk, Bukan Cuma Rekrut Orang Ini bedanya MLM legal sama skema piramida. Di MLM legal, pendapatan utama kamu itu dari penjualan produkmu sendiri dan penjualan produk di jaringanmu. Kalau bonusnya cuma dari rekrutmen orang, itu penipuan!
  4. Skema Komisi Transparan dan Masuk Akal Pahami sistem komisi dan bonusnya. Harus jelas dan bisa dihitung. Jangan yang rumit dan bikin bingung. Kalau ada yang janjiin “kaya mendadak tanpa kerja”, itu bohong.
  5. Biaya Bergabung Nggak Bikin Melarat MLM yang bagus biasanya punya biaya pendaftaran yang wajar, atau malah gratis kalau cuma jadi reseller. Kalau kamu dipaksa bayar jutaan rupiah buat jadi member awal, think twice!
  6. Ada Pelatihan dan Support System yang Oke Perusahaan MLM yang kredibel biasanya menyediakan pelatihan produk, skill penjualan, dan leadership. Kamu juga dapat dukungan dari upline dan komunitas. Ini penting banget biar kamu nggak jalan sendiri.
  7. Jangan Terjebak Beli Stok Berlebihan Beberapa MLM nakal sering maksa member-nya buat stock up barang banyak-banyak biar “naik level”. Kalau produknya nggak laku, ya numpuk. Hindari tekanan kayak gini. Beli sesuai kebutuhan dan kemampuan jualmu.
  8. Pahami Lingkungan Bisnis dan Pesaing Meskipun bisnis MLM, kamu tetap harus paham pasar. Siapa target audiens produkmu? Ada berapa banyak pesaing di produk sejenis? Ini bantu kamu nyusun strategi penjualan.

 

Cerita Pendek: Rio dan Suplemen Kesehatan yang Bikin Jantungan

Ada teman saya, namanya Rio. Dia marketer pemula yang lagi nyari cuan tambahan. Diajaklah dia gabung MLM suplemen kesehatan sama temannya. Kata upline-nya, “Ini produk lagi hype banget, Bro. Baru gabung aja bisa langsung dapat downline puluhan orang!” Waktu itu, saya juga sempat mikir begini: “Wah, gampang banget ya kayaknya.”

Rio langsung tergiur. Dia pinjam uang buat beli paket starter kit yang isinya suplemen segambreng. Tapi, masalahnya, Rio nggak paham produknya secara mendalam, dan dia nggak punya skill sales. Tiap kali nawarin ke teman, malah ditolak atau dihindari. Dia coba rekrut orang, tapi nggak ada yang mau karena biaya gabungnya lumayan. Akhirnya, suplemennya numpuk di kamar, expired, dan dia malah rugi jutaan. Kenapa? Karena Rio nggak melakukan poin 1, 2, 3, dan 7 di atas! Dia cuma ngelihat potensi cuannya, tanpa peduli jebakannya.

 

Sebuah Renungan untuk Petualangan Bisnismu

Bisnis MLM itu sebenarnya sah-sah saja, sama seperti model bisnis lainnya. Ada yang sukses besar, ada juga yang gagal. Kuncinya ada di kamu, di pemilik UMKM, freelancer, atau marketer pemula yang mau terjun. Jangan cuma lihat janji manisnya, tapi gali sedalam-dalamnya. Pahami perusahaannya, produknya, sistemnya, dan yang paling penting, jujur sama diri sendiri: apakah kamu punya skill dan mental yang dibutuhkan?

Jadi, kamu sendiri… lebih sering jatuh di bagian mana? Apakah di bagian terlalu percaya janji manis, atau malah terlalu takut mencoba padahal ada peluang? Kalau kamu mau mulai dari hal kecil, apa langkah pertamamu hari ini untuk lebih mendalami bisnis MLM yang kredibel? Mungkin bisa mulai dengan ngecek daftar APLI atau riset produk yang benar-benar kamu butuhkan? Pikirkan baik-baik, ya!

Baca juga: Jangan Takut Global! Ini Rahasia Memulai & Mengembangkan Bisnis Internasional dari Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *